Uncategorized

Karni Ilyas Tak Terima ILC Vakum Disebut karena Ketakutan, Sudjiwo Tedjo: Jangan Bantah Saya

Budayawan Sudjiwo Tedjo menyindir sempat vakumnya acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pasca Pilpres 2019 lalu. Dalam acara ILC, Selasa (11/2/2020), Sudjiwo Tedjo menyebut keputusan itu diambil karena adanya ketakutan. Tak terima disebut takut, Karni Ilyas selaku presiden ILC langsung mengoreksi pernyataan Sudjiwo Tedjo.

Mulanya Sudjiwo Tedjo menjelaskan soal konsep ada dan tiada terkait persoalan akhlak dan keimanan. Ia kemudian mengibaratkan ada dan tiada layaknya Karni Ilyas dan ILC yang sempat rehat pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. "Baru ketika Pak Karni menghilang, ILC ini menghilang dari waktu karena ketakutan pemilu kemarin," ledek Sudjiwo Tedjo.

Perkataan tersebut disambut tawa oleh penonton yang hadir pada malam itu. Ia mengatakan kala itu Karni Ilyas memang masih ada, namun secara bersamaan keberadaannya tidak dapat dirasakan karena hilangnya acara ILC yang identik dengan Karni Ilyas. "Saya mendapat contoh ada, tiada yang bagus, yaitu hilangnya ILC," ujarnya.

"Pak Karni Ilyas ada, tapi enggak ada." "Itulah ada yang tiada," lanjut Sudjiwo Tedjo. Kemudian Sudjiwo Tedjo melanjutkan penjelasannya mengenai topik topik lainnya.

Di akhir segmen, Karni Ilyas memberikan sebuah klarifikasi. Mulanya ia menjelaskan bahwa mengenai topik topik dan penjelasan yang dikatakan oleh Sudjiwo Tedjo masuk akal serta dapat diterima. Namun Karni Ilyas meluruskan sindiran Sudjiwo Tedjo soal hilangnya ILC.

"Semua yang anda katakan itu benar sekali, kecuali satu, bahwa ILC tidak ada karena saya takut, itu keliru," ujar Sudjiwo Tedjo. Sampean keliru di situ," tambahnya. Sudjiwo Tedjo segera merespons klarifikasi Karni Ilyas, ia mengatakan kepadanya bahwa rasa takut adalah yang wajar.

"Pak Karni jangan membantah saya, rasa takut itu terkenal Pak, bahkan cinta saja mengenalnya Pak," balas Sudjiwo Tedjo. Karni Ilyas kembali menegaskan istirahatnya ILC tetap tidak ada hubungannya dengan rasa takut. "Saya punya rasa takut, tapi dalam hal istirahat (ILC rehat) itu tidak ada hubungannya dengan takut," tegasnya.

Sudjiwo Tedjo akhirnya pun mengiyakan alasan Karni Ilyas sembari tertawa. "Oke, okein aja lah," katanya sambil tertawa. Sebelumnya diberitakan, Karni Ilyas pernah beristirahat dari acara ILC pasca selesainya Pemilu 2019.

Pernyataan rehat tersebut disampaikan oleh Karni ilyas melalui akun twitter miliknya, @karniilyas. Alasan rehatnya ILC lantaran Karni Ilyas ingin mengambil cuti. Sedangkan kala itu, Tim Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Capres dan Cawapres RI, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Denny Indrayana mengatakan rehatnya ILC karena mendapat tekanan.

"Media yang mencoba untuk netral seperti TV One kemudian mengalami tekanan dan harus mengistirahatkan panjang salah satu program favoritnya, ILC (Indonesia Lawyers Club)," ucap Denny Indrayana. Tak hanya menyindir ILC dan Karni Ilyas, dalam acara tersebut, Sudjiwo Tedjo juga menyindir dinasti politik di Indonesia. Sudjiwo Tedjo menyoroti adanya keluarga dari seorang pemimpin yang ia tak sebutkan namanya, ikut mencalonkan diri dan terjun dalam dunia politik.

Mulanya, Sudjiwo Tedjo membahas soal minimnya tingkat kepercayaan warga Indonesia terhadap pemimpinnya. Ia mencontohkan salah satu faktor minimnya kepercayaan terhadap pemerintah berasal dari masih adanya praktik Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN). "Sekarang gimana aku mau percaya? Soal KKN misalnya," katanya.

Sudjiwo Tedjo tidak menyebutkan siapa pemimpin yang melakukan praktik tersebut. Ia hanya mengatakan menantu dari seorang pemimpin pemerintahan Indonesia ikut mencalonkan diri dan terjun ke dunia politik. "Kalau para pemimpin mantunya juga jadi calon, ini gimana Pak Karni mau percaya," ujarnya.

Hal tersebut dimaklumi oleh Sudjiwo Tedjo. Bahkan ia mengatakan apabila dirinya berada di posisi pemimpin, maka akan melakukan hal yang sama, yakni mengikutsertakan keluarganya dalam dunia politik Indonesia. "Saya enggak ngenyek (menghina) pemimpin, kalau pun saya jadi pemimpin, mungkin mantu saya juga," ujarnya.

Alasan Sudjiwo Tedjo tidak lain adalah ekonomi. "Karena di Indonesia enggak aman kalau enggak kaya Pak," katanya. Solusi untuk mengurangi ketidak percayaan masyarakat menurut Sudjiwo Tedjo adalah memiliki pemimpin yang diktator namun dapat dipercaya.

"Nah sehingga ke depannya harus ada pemimpin tirani saya setuju," terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *