Peringatan detik detik proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada Senin 17 Agustus 2020 menjadi sebuah pengalaman baru bagi bangsa ini. Secara fisik, hanya ada 20 peserta upacara di halaman Istana Merdeka dan 14 orang hadir di mimbar kehormatan dalam memperingati HUT ke 75 RI itu. Akan tetapi, upacara melibatkan 17.845 peserta yang hadir secara virtual di seluruh Indonesia dan 33 negara lain di dunia. "Pandemi Covid 19 mengubah cara kerja, beraktivitas, belajar, hingga cara bertransaksi kita, dari sebelumnya melalui kontak fisik atau secara offli
Ne menjadi lebih banyak secara daring. Inilah yang berkali kali saya sampaikan bahwa pandemi Covid 19 ini harus kita jadikan momentum untuk melakukan percepatan transformasi digital," kata Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam pidatonya di Istana Negara (17/8/2020). Dalam rangka medukung percepatan transformasi digital di Indonesia, Basuki Surodjo yang merupakan salah satu pengusaha nasional di bidang IT membuka toko digital terintegrasi secara serentak di seluruh Indonesia. Peresmian dilakukan secara seremonial dan terbatas pada 18 Agustus 2020 pukul 13.57 WIB dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Toko bernama Rajait.id ini merupakan bentuk keikutsertaan kami dalam rangka mendukung transformasi digital yang disampaikan pak Jokowi di pidatonya kemarin. Dengan integrasi secara online dan offline, kami harap bisa menghadirkan barang barang IT kualitas terbaik bagi masyarakat Indonesia," ujar Basuki Surodjo selaku Founder Rajait.id pada keterangannya di Jakarta (18/8/2020). CEO Airmas Group yang akrab dipanggil Cobaz tersebut turut melibatkan seluruh pecinta IT untuk memberikan masukan atas tagline Rajait.id yang dihimpun melalui media sosial. “Pembukaan toko offline ini terinspirasi dari para followers saya di media sosial yang menginginkan kemudahan agar dapat melihat langsung produk produk yang tersedia di tempat kami," tambahnya.
"Ke depan saya ingin lebih giat menjual produk UMKM, karena produk dalam negeri kualitasnya bisa setara Apple atau Asus. Harus seimbang dan kalau bisa kita harus lebih banyak pakai produk dalam negeri. Kalau bukan kita yang mendukung sesama anak bangsa, siapa lagi yang akan mendukung industri dalam negeri,” tutupnya.