You TuberFerdian Palekayang terlibat kasus video viralprank sembakoberisi sampah berhasil ditangkap polisi pada Jumat (8/5/2020) dini hari di KM 19 Tol Merak Jakarta menujuBandung. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Saptono Erlanggamengatakan, pihaknya berhasil menangkap Ferdian setelah melakukan pengintaian dan penyelidikan kepada Ayah dari Ferdian yang diketahui berinisial H. "Kita melakukan penyelidikan kepada orangtuanya, kita tahu dia akan menjemput Ferdian," kata Saptono saat dihubungi Kompas.com, Jumat pagi.
Lebih lanjut Saptono menjelaskan, dari hasil pengintaian, H diketahui akan menjemput Ferdian di Pelabuhan Merak, Banten. Ferdian diketahui sempat bersembunyi di daerah Palembang. "Dijemput di Pelabuhan Merak. Kemudian dari pelabuhan kita ikuti (hingga ditangkap di KM 19 Tol Merak Jakarta)," ungkapnya.
Saat dibekuk, Ferdian tidak melakukan perlawanan. Ferdian ditangkap bersama dengan rekannya yang sama sama membuat rekamanvideo prank sembakoberisi sampah sekaligus orangtuanya. "Pada saat dilakukan penangkapan dua orang DPO dia bersama sama dengan ayahnya dan kakak ayahnya berinisial J yang sebelumnya telah melakukan penjemputan tersangka di Pelabuhan Merak," jelasnya. Setelah ikut ditangkap, ayah dari Ferdian yang diketahui berinisial H juga akan ikut diperiksa.
Saptono belum bisa memastikan apakah orangtua Ferdian akan ikut masuk bui atau tidak. "Kita juga akan lakukan pemeriksaan terlebih dahulu kepada orangtuanya," tandasnya. Kata psikolog soal ekspresi Ferdian Paleka di video viral prank waria dengan sembako isi sampah dan batu.
Aksi tak pantas seorang YouTuber bernama Ferdian Paleka mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Seorang psikolog pun mencoba membaca ekspresi Ferdian dalam video viral tak terpuji itu. YouTuberFerdian Palekamenjadi viral di media sosial karena aksi pranknya terhadapwariaatau transpuan.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun YouTube nya, Ferdian Paleka dan dua temannya melakukan prank kepada waria di Bandung, Jawa Barat. Dia membuat prank bermodus membagikan sembako kepada waria. Bukannya sembako, Ferdian Paleka dan temannya justru memasukkan sampah dan batu ke dalam kardus mie instan.
Ironisnya, Ferdian pun tidak menunjukkan rasa bersalah atau meminta maaf. Setelah mengunggah video tersebut ke YouTube, melalui akun Instagram nya, @ferdianpalekaa, dia sempat mengunggah story prank sebelum akunnya menghilang. "Saya pribadi meminta maaf atas kelakuan saya dan itu… tapi bohong ya," kata Ferdian Paleka sambil tertawa.
Berkaitan dengan video viral tersebut, psikolog dari Personal Growth Ni Made Diah Ayu Anggreni, M.Psi. angkat bicara. Dari video yang dilihatnya, Diah melihat bahwa Ferdian tidak merasa bersalah. "Dapat dikatakan bahwa F tidak merasa bahwa tindakannya adalah salah.
Karena jika dilihat di videonya, dia berpikir bahwa waria harusnya tidak bekerja di bulan puasa. Terlebih sekarang sedang masa PSBB. Jadi harusnya mereka di rumah saja.
Sehingga dengan memberi sembako yang isinya sampah, menurutnya adalah suatu pembelajaran atau peringatan bagi waria tersebut," kata Diah kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (4/5/2020). Apa yang dilakukan Ferdian, menurut Diah, juga didukung dengan tren anak muda zaman sekarang yang ingin popularitas instan dengan cara apapun. "Namun tidak seharusnya ia melakukan tindakan yang tidak benar seperti ini.
Setiap orang punya hak untuk diperlakukan selayaknya manusia," kata Diah. "Kalau memang salah ditindak mengikuti hukum negara yang berlaku. Bukan main hakim sendiri seperti tindakan ini (video prank)," tegasnya.
Diah mengingatkan, semua manusia dibekali dengan hati nurani untuk merasa dan berempati dan menalar untuk membuat penilaian dari sudut pandang perspektif pikir yang luas, tidak hanya dari satu sisi tapi dari berbagai sisi. "(Hati nurani) digunakan untuk memikirkan aksi dan konsekuensi. Dan untuk bertindak dengan mempertimbangkan peri kemanusiaan," tegasnya.