Dalam hitungan hari,umat Islam di seluruh dunia akanmerayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Idul Fitri merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh belahan dunia. Sebagai hari yang istimewa, tentu segala sesuatunya juga bersifat istimewa, termasuk makanan yang disantap di Hari raya Idul Fitri.
Setiap Muslim di penjuru dunia memiliki hidangan istimewa tersendiri dalam menyambut hari kemenangan setelah sebulan lamanya menahan hawa nafsu di Bulan Ramadan. Seperti halnya umat Islam di Indonesia yang mayoritas menyajikan ketupat dan opor. Yaman merupakan negara dengan populasi Muslim kurang lebih 27 juta orang.
Manyambut Hariu Raya Idul Fitri, sebuah keluarga Muslim di Yaman biasanya makan siang di rumah kepala keluarga. Dalam makan siang tersenut, keluarga akan menikmati sepiring Bint Alsahan. Bint Alsahan adalah makanan manis yang dibuat dengan melipat lapisan adonan tipis dari tepung.
Pada bagian atasnya diberi madu dan biji nigella. Rusia adalah negara dengan jumlah populasi Muslim kurang lebih 16 juta orang. Di Moskow, umat Islam menuju ke tenda Ramadhan dekat Masjid Pusat Moskwa tempat perayaan dimulai.
Setelah itu, keluarga berkumpul untuk menikmati berbagai makanan yang disebut "Manti". Manti adalah semacam bakpao yang biasanya diisi dengan daging domba yang sudah dibumbui atau isian daging sapi. Sudan adalah negara dengan jumlah populasi muslim sekitar 33 juta jiwa.
Muslim di Sudan saling memberi selamat setelah mereka pulang salat Idul Fitri. Mereka menghabiskan hari mengunjungi tetangga dan menerima permen saat mereka berkunjung dari rumah ke rumah. Keluarga keluarga akan menikmati sepiring "Aseeda", hidangan utama yang dinikmati selama makan Idul Fitri.
Hidangan ini terbuat dari gandum dan di Sudan secara tradisional dimakan dengan saus berbahan dasar tomat. India adalah negara dengan jumlah populasi Muslim sebanyak 180 juta. Pada Idul Fitri, banyak pria mengunjungi kuburan untuk memberikan penghormatan kepada anggota keluarga yang telah pergi.
Anak anak pergi ke Mela (pameran lokal) untuk membeli permen dan mainan. Orang orang mengunjungi teman, kerabat, tetangga, dan orang tua setelah salat di masjid dan Idul Fitri (struktur terbuka tradisional yang khusus dibangun untuk salat Idul Fitri). Banyak dari mereka menikmati semangkuk lezat Sevaiyan ki Kheer.
Sevaiyan ki Kheer adalah hidangan penutup berbahan dasar bihun yang di atasnya diberi irisan almond. Di Mesir terdapat populasi Muslim sebanyak 80 juta jiwa. Di Mesir terdapat kebiasaan untuk berbuka puasa dengan kurma dan segelas susu pada pagi Idul Fitri.
Setelah salat Idul Fitri, banyak anak bermain di jalanan dengan balon berisi nasi dan topi perayaan. Keluarga menikmati "Kahk", kue lezat yang diisi dengan isian spesial berbasis madu. China merupakan negara yang memiliki jumlah populasi Muslim sebanyak 20 juta jiwa.
Keluarga China biasanya merayakan Idul Fitri dengan kembali ke rumah untuk mengunjungi orang tua. Keluarga di China akan sering menyiapkan You Xiang. You Xiang adalah camilan berbasis tepung goreng yang bisa dimakan dengan sup atau nasi.
Malaysia memiliki populasi Muslim sebanyak 19 juta jiwa. Idul Fitri di Malaysia disebut "Hari Raya". Pada hari ini, pria dan wanita mengenakan pakaian tradisional Malaysia yang terbuat dari satin.
Keluarga saling mengunjungi dan berbagi berbagai manisan termasuk makanan penutup seukuran satu gigitan yang disebut "Luih". Luih adalah permen berwarna cerah termasuk kue uap, yang dibuat dengan mentega, gandum, telur, dan gula. Di Somalia terdapat populasi 10 juta Muslim.
Setelah sholat Idul Fitri pagi, keluarga dan tetangga menyiapkan roti lebaran khusus yang disebut Cambaabur. Cambaabur adalah makanan penutup berbasis gandum dan millet yang ditaburi gula dan disajikan dengan yoghurt. Afghanistan memiliki populasi Muslim sebanyak 29 juta jiwa.
Di Afghanistan dapat dikatakan bahwa "Idul Fitri adalah milik anak anak". Banyak orang tua menyiapkan perayaan khusus untuk anak anak mereka pada malam pertama Idul Fitri. Keluarga biasanya menyiapkan boneka roti pipih yang disebut Bolani.
Bolani adalah roti bergizi ini sering diisi dengan bayam, labu, kentang, atau kacang hijau. Suriah memiliki populasi Muslim sebanyak 20 juta jiwa. Idul Fitri di Suriah dirayakan secara berbeda di berbagai bagian negara. Terlepas dari kekerasan yang sedang berlangsung, keluarga berusaha menikmati perayaan dengan bertemu dengan teman dan tetangga.
Keluarga biasanya menyiapkan puding semolina yang disebut Mamounia. Mamounia adalah Makanan penutup yang disajikan panas atau dingin dan didekorasi dengan kayu manis dan almond yang diiris.