Uncategorized

Jangan Sia-siakan Pahala Berlipat 7 Amalan yang Dianjurkan Dilakukan Wanita Haid saat Ramadhan

Ramadhan akan segera berakhir, untuk wanita yang sedang haid namun ingin tetap mendapat pahala bisa melakukan 7 amalan yang cukup mudah ini, yuk simak. Saat bulan ramadhan, wanita yang sedang haid atau datang bulan tak bisa melakukan ibadah maksimal. Apalagi kini bulan suci ramadhan 1441 H sudah tingga seminggu lagi.

Minggu terakhir ini membuat banyak orang belomba lomba beribadah demi mendapatkan malam lailatul qadar. Lailatul Qadar merupakan malam 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Lailatul Qadar menjadi malam yang mulia dan disebut sebagai malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.

Lantaran menjadi malam diturunkannya Al Quran. Sejumlah beberapa ulama memberikan satu pendapat dan gambaran. Apabila awal Ramadhan pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke 29.

Bila awal puasa dimulai pada hari Senin, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke 21. Jika puasa diawali pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke 27. Namun jika awal puasa pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke 25.

Dan jika awal puasa adalah hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke 23. Namun, sesungguhnya kita tidak ada yang tau jelas kapan malam Lailatul Qadar terjadi, karena itu rahasia Allah. Ketidaktahuan ini tentu membuat orang berlomba beribadah selama 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan.

Sayangnya wanita yang sedang haid tak bisa berpuasa atau salat demi mendapat pahala. Namun masih ada 7 amalan yang bisa dilakukan agar tetap mendapat pahala. Meski sedang mengalami menstruasi bukan berarti kita tidak boleh berdoa.

Pada bulan ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini menjadi waktu yang tepat untuk berdoa kepada Allah SWT. Mulai dari doa memohon ampun, meminta perlindungan, meminta petunjuk hingga doa saat terjadi bencana seperti pandemi corona yang sedang terjadi. Selain berdoa, melantunkan dzikir juga bisa tetap diamalkan di saat sedang datang bulan.

Perbanyak melantunkan tasbih, tahmid, takbir dan sebagainya. Lantunkan dzikir untuk meraih cahaya di malam lailatul qadar. Hadist riwayat Imam Bukhari menyebut bahwa Rasulullah pernah bersabda:

"Perumpamaan antara orang yang dzikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antra orang yang hidup dan yang mati". Meski tidak bisa melantunkan Al Quran, kita masih bisa mendengarkannya. Dengan mendengarkan orang yang membaca ayat Al Quran kita akan mendapatkan pahala.

Selain deretan amalan di atas, kita juga bisa tetap beramal meski sedang haid. Terlebih di saat Ramadhan, beramal kepada orang yang membutuhkan merupakan perbuatan yang terpuji. Apalagi ketika situasi sedang sulit karena pandemi corona yang menjadikan masyarakat mengalami penurunan pendapatan hingga kehilangan pekerjaan.

Selain mendengarkan lantunan ayat Al Quran, wanita yang sedang haid juga diperbolehkan mendengarkan tausiyah. Baik dari media sosial, televisi maupun radio. Mendengarkan tausiyah merupakan salah satu bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kita dapat memperluas pengetahuan agama dengan banyak mendengarkan tausiyah. Membaca dan mengalmalkan nama nama baik Allah SWT merupakan amalan yang juga bisa dilaksanakan saat wanita haid. Dengan membaca Asmaul Husna menjadikan kita lebih banyak mengingat Allah.

Selain itu kita juga menjadi semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, terutama jika dilakukan di bulan Ramadhan. Menuntut ilmu merupakan bentuk amalan kepada Allah SWT. Membaca buku, memperluas pengetahuan hingga mengikuti kajian memberikan manfaat yang besar.

Kita senantiasa dihimbau untuk terus menuntut ilmu kapanpun dan di manapun berapa. Hadis riwayat Ad Dailami menuliskan: "Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu karena Allah adalah suatu bentuk ketakwaan.

Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad."

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *