Uncategorized

Jangan Kerja Biasa-biasa Saja Kembali Kritik Kinerja Kabinet di Rapat Terbatas Presiden Jokowi

Presiden Jokowi kembali 'menyemprot' jajaran kabinet menteri. Sebelumnya, kemarahan Jokowi terhadap sejumlah menteri pada Kamis 18 Juni 2020 lalu menjadi viral. Jokowi kesal melihat banyak menterinya yang dianggap melakukan tindakan yang dianggap biasa saja di tengah situasi pandemi.

Hingga ancaman perombakan atau reshuffle kabinet tiba tiba disebut oleh Jokowi. Kini, Jokowi kembali menunjukkan rasa amarahnya pada rapat terbatas. Rapat terbatas atau rapas itu digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Dalam rapat tersebut, Jokowi kembali mengingatkan jajarannya untuk bekerja lebih keras. Tak hanya keras, Jokowi juga meminta agar semua bergerak lebih cepat. Jajaran kabinet diminta menggunakan cara yang tidak biasa.

Presiden meminta agar jajarannya membuat terobosan dalam melaksanakan berbagai prosedur sehingga mempercepat prosesnya. "Dari cara yang SOP ( standar operasional prosedur ) normal, kita harus ganti channel ke SOP yang smart shortcut . Gimana caranya?

Bapak, Ibu, dan Saudara saudara lebih tahu dari saya menyelesaikan ini," kataJokowi. Rapat tersebut digelar tertutup dari wartawan. Namun Biro Pers Istana baru menyampaikan siaran pers pada Rabu (8/7/2020) hari ini.

"Pada kondisi krisis, kita harusnya kerja lebih keras lagi. Jangan kerja biasa biasa saja. Kerja lebih keras dan kerja lebih cepat.

Itu yang saya inginkan pada kondisi sekarang ini," sambung Jokowi. Jokowi mencontohkan dalam membuat PeraturanMenteriyang biasanya baru selesai dalam dua minggu, kini bisa diselesaikan dalam sehari. Dalam membuat Peraturan Pemerintah yang biasanya memakan waktu sebulan, maka bisa dikebut hanya 2 hari saja.

"Itu loh yang saya inginkan," tegas Kepala Negara. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga meminta seluruh jajarannya untuk segera membelanjakan anggaran untuk menggairahkan perekonomian. Namun, Kepala Negara berpesan untuk memprioritaskan produk dalam negeri.

"Saya minta semuanya dipercepat, terutama yang anggarannya besar besar. Ini Kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 triliun, Kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 32,7 triliun," kata Presiden. Baru baru ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, dimintai keterangan terkait pidato Jokowi tersebut.

Terutama mengenai wacana reshuffle kabinet. Ia memilih tak menganggapi dan masuk mobil saat ditanya oleh wartawan. Terawan Agus Putranto malah melanjutkan kunjungan kedua di kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) diKotaSolo.

Dilansir dari Kompas.com,MenkesTerawanmenghentikan tanya jawab saat ditanya wartawan isureshufflesembari pergi menuju RS Bung Karno Solo pada pukul 09.30 WIB. SementaraMenkesTerawanberada di RS Dr Oen Solo Baru di Komplek Perumahan Solo Baru, Jalan Raya Djlopo, Desa Gedangan Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo sejak pukul 08.35 WIB. Menkes Terawan tampak didampingi WaliKotaSoloFX Hadi Rudyatmo dan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya.

Adapun informasi yang diterima,MenkesTerawanmemberikan penghargaan dan santunan kepada tenaga medis yang gugur dalam menanganiCovid 19. Menkes Terawan memasuki ruang pertemuan yayasan di gedung induk lantai II rumah sakit tersebut menggunakan kemeja putih dan celana hitam khasJokowi. Tampak penjagaan oleh aparat kepolisian dan TNI cukup ketat dengan menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemiCovid 19.

Setelah dari RS Dr Oen Solo Baru, rencana Menkes Terawan akan melanjutkan ke RSUD Bung Karno Sukoharjo. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati membenarkanMenkesTerawanakan melakukan kunjungan dua rumah sakit di wilayahnya. Menteri KesehatanTerawanAgusPutrantomenjadi sosok yang dikritik langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hadapan para menteri lain saat rapat beberapa hari lalu.

Spekulasi pun berkembang, jika Terawan akan menjadi sasaran terkenareshufflekabinet karena di antaranya penyerapan anggaran untuk Corona sangat minim padahal dianggarkan sekitar Rp 75 triliun. Bahkan PresidenJokowitelah mengemukakan akan melakukanreshufflekabinet jika memang diperlukan agar menterinya tidak bekerja biasa biasa saja. Terutama terhadap menteri yang kinerjanya buruk selama pandemi Corona.

Seperti diketahui, Video kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial. Dalam video yang ditayangkan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020), Presiden Jokowi menyoroti kurangnya kinerja para menteri di kabinetnya. Dia juga menilai para menterinya tidak memiliki sense of crisis di tengah situasi pandemi virus corona.

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa biasa saja." "Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!" ujar PresidenJokowi. Ucapan PresidenJokowilantas disetujui oleh orang banyak.

Lalu kira kira siapa saja menteri yang mungkin diganti?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *