Uncategorized

Ini yang Menyebabkan PT PLN Alami Kerugian Hingga Rp 38,8 Triliun di Kuartal Pertama 2020

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, menyoroti laporan kinerja keuangan kuartal 1 2020 PT Perusahaan Listrik Nasional (PLN). Anggota Komisi VII DPR mempertanyakan adanya kerugian yang dialami PLN yang mencapai Rp 38,8 triliun Menanggapi hal tersebut Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Zulkifli Zaini menjelaskan secara terbuka kenapa perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar.

Ia membeberkan, salah satu faktor yang membuat perusahaan merugi karena nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing melemah pada saat itu. "Kami sampaikan pada akhir Maret 2020 tejadi pelemahan nilai tukar rupiah melemah, akibat sentimen negatif dan banyak hal lain," ucap Zulkifli dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (17/6/2020). Menurut Zulkifli, nilai tukar rupiah pada saat itu Maret 2020 menyentuh level Rp 16.367 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Kemudian hal ini membuat adanya kerugian yang bersifat accounting akibat adanya selisih kurs, dan ini masuk dalam cacatan kami," kata Zulkifli. Meski mengalami kerugian, lanjut Zulkifli, kinerja keuangan PLN masih terbilang cukup baik karena mampu membukukan pendapatan Rp 72,7 triliun. "Pada kinerja pendapatan sebelumnya yaitu tahun 2019, PLN hanya membukukan pendapatan Rp 68,91 triliun," kata Zulkifli.

Bila diliihat dari pembukuan tersebut, Zulkifli mengungkapkan, sampai akhir Maret 2020 menunjukan kinerja keuangan yang positif hanya saja ada kerugian akibat kurs yang melemah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *