Uncategorized

Begitu Mengerikan! Terjadi Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon Trump Menduga Adanya Serangan

Presiden AS Donald Trump menyoroti soal ledakan yang terjadi di Beirut, ibu kota Lebanon. Beirut digucang dua ledakan keras hingga menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan. Bangunan bangunan tinggi hancur kena ledakan.

Donald Trump menduga ledakan ini merupakan serangan. Ia mengatakan kengeriannya. "Seperti serangan yang begitu mengerikan," ucap presiden berusia 74 tahun itu kepada awak media saat berada di Gedung Putih.

Diungkapkan Trump, ia sudah bertemu dengan para jenderalnya. Menurut mereka, ledakan di Beirut bukan insiden yang biasa. Ia meyakini ini merupakan serangan.

Dilansir AFP Selasa (4/8/2020), dia mengatakan insiden yang menghantam ibu kota Lebanon tersebut bukan karena bahan peledak untuk manufaktur. "Kemungkinan, berdasarkan keterangan mereka yang jelas lebih tahu daripada saya, Ini adalah semacambom.

Ini serangan," papar Trump. Sebelumnya, dua ledakan menghantam kawasan pelabuhan Beirut yang menggetarkan seluruh ibu kota, dengan 73 orang dinyatakan tewas. Selain itu berdasarkan data yang disampaikan kementerian kesehatan Lebanon, sekitar 3.700 orang terluka dari seluruh ibu kota.

Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan,ammonium nitratyang berjumlah 2.750 ton menjadi penyebab dua ledakan yang membunuh 73 orang. Pemerintah setempat langsung menyatakan Beirut sebagai zona bencana, dengan penyelidikan digelar untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab. Presiden Lebanon Michel Aoun melakukan pertemuan kabinet darurat pada Rabu (5/8). Ia mengatakan keadaan darurat selama dua minggu akan diumumkan menyusul ledakan besar di Beirut yang menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai 4.000 lainnya.

Ledakan dahsyat yang terjadi Selasa (4/8) mengirim gelombang kejutan di seluruh kota, menyebabkan kerusakan luas bahkan di pinggiran ibukota. Seperti dikutip Al Jazeera , para pejabat mengatakan mereka memperkirakan korban tewas akan meningkat ketika para pekerja darurat menggali puing puing untuk menyelamatkan orang dan mengangkat yang mereka meninggal. Penyebab ledakan tersebut belum diketahui jelas.

Para pejabat Lebanon menghubungkan ledakan itu dengan sekitar 2.700 ton amonium nitrat yang disita yang disimpan di gudang di pelabuhan selama enam tahun. Dari Filipina dilaporkan, setidaknya dua warga negara Filipina termasuk di antara yang tewas dalam ledakan besar di Beirut, menurut Kedutaan Besar Filipina di Lebanon, Rabu (5/8). Enam orang warga Filipina lainnya terluka dalam ledakan itu.

Lebih dari 27.000 orang Filipina bekerja di Lebanon, menurut angka terbaru dari Departemen Luar Negeri Filipina. Badri Daher, Direktur Kantor Bea Cukai Lebanon mengatakan, pihaknya tidak bertanggung jawab atas penyimpanan amonium nitrat yang memicu ledakan besar yang menewaskan puluhan orang. Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Daher menyalahkan Kepala Pelabuhan, Hassan Koraytem.

"Mereka yang bertanggung jawab, dan aku bisa memberitahumu bahwa bahan ini seharusnya tidak tinggal di sana itu seharusnya tidak ada di tempat pertama," kata Daher. Koraytem tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar. Direktorat Pelabuhan berada di bawah wewenang Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi.

Ledakan besar di ibukota Lebanon, Beirut, telah memicu gempa berkekuatan 3,5, menurut pusat geosains Jerman GFZ. Ledakan itu terdengar dan terasa hingga Siprus yang jaraknya lebih dari 200 kilometer (180 mil) melintasi Mediterania. Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon merekomendasikan Beirut mendeklarasikan keadaan darurat selama dua minggu dan menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada otoritas militer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *